Platform media sosial mana yang nilai monetisasinya paling tinggi di tahun 2025? Untuk kamu yang bekerja sebagai freelancer atau bagian dari tim kreatif yang lebih besar, berikut info yang perlu kamu ketahui.
Tanggal: 1 Jan 2025 • 8 menit baca
Media sosial tidak melulu berarti hal sepele dan seru-seruan belaka. Bagi kreator konten dan merek, ini bisa menjadi dunia yang penuh risiko di mana karier bisa terbentuk atau hancur. Mari kita cari tahu platform media sosial monet paling tinggi di tahun 2025.
Kita akan membahas:
Platform media sosial mana yang mendukung monetisasi?
Platform media sosial yang bayarannya paling banyak?
Platform media sosial yang paling cuan bagi kreator?
Mana platform media sosial yang bayarannya paling tinggi, TikTok atau Instagram?
Apa media sosial yang bayaran per view paling banyak?
Mana platform media sosial dengan bayaran paling tinggi di 2025, titik?
Sebelum kita membahas seluk-beluk dan cara-cara mendapatkan uang di media sosial, mari kita mulai dengan dasar-dasarnya. Platform media sosial mana yang mendukung monetisasi? Berikut adalah daftar singkat berisi para pemain utama:
YouTube: Kalau bicara soal monetisasi konten, kamu mungkin memikirkan YouTube, ya? Tidak seperti kebanyakan platform yang akan kita bahas, YouTube dengan jelas membayar kreator per penayangan iklan. Nilainya berubah tergantung pada konten, tetapi iklan bukan satu-satunya cara untuk menghasilkan uang di YouTube. Langganan, Super Chat, dan YouTube Shopping semuanya membantu menambah saldo bank.
Facebook: Facebook sudah ada lebih lama daripada semua platform lain dalam daftar ini, tetapi apakah platform ini menawarkan pembayaran yang paling andal? Facebook menawarkan monetisasi melalui beberapa jalur, termasuk iklan, Langganan, dan Brand Collabs Manager.
Instagram: Mengingat Instagram berada di bawah perusahaan induk yang sama dengan Facebook, opsi monetisasinya cukup mirip. Postingan bersponsor dan pemasaran afiliasi adalah pendorong besar di platform ini.
X/Twitter: X/Twitter baru memperkenalkan monetisasi pada tahun 2023, dan hadir dalam dua bentuk: Langganan dan Berbagi Pendapatan Iklan.
Snapchat: Snapchat mungkin tidak terlihat sangat menguntungkan dibandingkan dengan raksasa seperti YouTube dan Facebook, tetapi platform ini punya beberapa trik. Program Bagi-Hasil Resmi, kemitraan berbayar, dan hadiah lainnya tersedia di platform ini.
TikTok: TikTok menawarkan berbagai opsi monetisasi yang mengejutkan, termasuk kemitraan merek, TikTok Shop, langganan, dan lainnya.
Twitch: Kreator konten telah menghasilkan banyak uang di Twitch, melalui kombinasi iklan, langganan, dan sponsor.
Kick: Kick sangat mirip dengan Twitch, tetapi menawarkan pembayaran yang lebih kompetitif.
Pinterest: Walaupun Pinterest terutama dianggap sebagai platform penemuan, platform ini tetap menyediakan monetisasi melalui Pin bersponsor dan tautan afiliasi.
Di atas Kertas, platform media sosial dengan uang paling banyak seharusnya menjadi platform media sosial yang paling cuan, 'kan? Facebook dan Instagram dengan mudah menjadi dua platform media sosial terbesar dalam hal pendapatan, terutama Facebook, memimpin antara tahun 2010 dan 2022. Itu masuk akal, mengingat keduanya sudah ada sejak awal ledakan media sosial, dan sekarang menjadi dua pilar inti dari penawaran Meta.
YouTube mengikuti di posisi ketiga, dengan TikTok dan Snapchat tertinggal di belakang. Namun, meskipun Facebook dan Instagram menghasilkan uang paling banyak, bukan berarti mereka menjadi platform media sosial dengan bayaran influencer paling banyak .
Pikirkan semua eksperimen dan investasi yang dilakukan Facebook dan Instagram. Itu bukan hal yang buruk — platform media sosial perlu berubah agar bisa bertahan! — tetapi itu berarti jatah cuan yang bisa dialirkan ke para kreator jadi lebih sedikit.
Jadi, apa platform media sosial dengan bayaran paling tinggi? Ini semua diukur kasus per kasus, artinya kita harus memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Namun, menurut penelitian Epidemic Sound sendiri terhadap 1.500 kreator yang melakukan monetisasi …
YouTube adalah platform terbaik untuk menghasilkan pendapatan pada tahun 2025.
Faktanya, 28,6% responden mengatakan demikian.
TikTok tidak tertinggal jauh dengan persentase 18,3%, sedangkan Facebook 16,5%, Instagram 11,8%, dan X/Twitter 6,3%. Jadi, meskipun Facebook dan Instagram memperoleh pendapatan paling banyak, pengguna lebih banyak menghasilkan uang di YouTube dan TikTok.
Menurut laporan kami tahun 2023,, YouTube adalah sumber pendapatan utama bagi kreator yang menghasilkan lebih dari $200.000 per tahun. Namun, sumber pendapatan utama bagi kreator yang menghasilkan di bawah jumlah tersebut mungkin akan mengejutkanmu — yaitu TikTok. Meskipun datang terlambat ke pesta monetisasi, aplikasi milik ByteDance ini telah lebih dari cukup untuk menebusnya.
Karena posisinya yang relatif baru di pasar, TikTok sering dianggap sebagai cara yang 'kurang' untuk menghasilkan uang di media sosial. Namun, pada tahun 2025, hal itu tidak lagi berlaku.
Penelitian kami menunjukkan bahwa kreator yang melakukan monetisasi lebih banyak mengandalkan TikTok daripada Instagram. Bahkan untuk kreator konten yang menghasilkan kurang dari $10.000 per tahun, 28,6% menyebut TikTok sebagai sumber pendapatan utama mereka, dibandingkan dengan hanya 7,3% untuk Instagram.
Sulit menemukan soundtrack yang sempurna untuk kontenmu, baik yang dimonetisasi maupun tidak? Biarkan kami yang mengurusnya. Jelajahi katalog kami yang berisi lebih dari 50.000 trek di bawah ini.
Temukan soundtrack yang sempurna!
Jumlah pemirsa sering digunakan untuk mengukur seberapa banyak uang yang kamu hasilkan di media sosial. Namun, seiring dengan semakin banyaknya opsi pembayaran yang tersedia — hadiah, sponsor, model langganan, dan lainnya — fokus pada jumlah penayangan menjadi tidak terlalu penting. Faktanya, tidak ada cara pasti untuk menentukan mana platform media sosial yang bayaran per view paling banyak.
Dengan pemikiran itu, mari kita lihat seberapa memuaskan pembayaran dari lima platform media sosial utama bagi kreator, dan apakah mereka membayar per penayangan.
Setelah video dimonetisasi, YouTuber yang sudah mapan bisa mengharapkan menerima sekitar $0,018 per penayangan iklan. Itu berarti kamu akan mendapatkan sekitar $18 untuk setiap 1.000 penayangan iklan di video kamu. Ini sebagian didasarkan pada biaya per seribu (cost per mille/CPM), yang merupakan jumlah yang dibayar oleh pengiklan ke situs web atau platform per 1.000 penayangan iklan.
Beberapa YouTuber bisa memperoleh pendapatan lebih besar dari yang lain, ada juga yang pendapatannya tidak terlalu besar. Semuanya bergantung pada traffic dan efektivitas video yang didukung iklan. Ini dihitung berdasarkan pendapatan per seribu (revenue per mille/RPM). Beberapa faktor RPM meliputi industri yang menjadi target video dan iklanmu, watch-through rate (persentase orang yang menonton video sampai selesai), lokasi pemirsa, dan lainnya. RPM juga mencakup metode monetisasi dalam platform lainnya, seperti subscription dan Super Chat.
YouTube Shorts juga mulai merambah dunia monetisasi dengan menawarkan antara $0,03 sampai $0,07 per 1.000 penayangan. Jumlah ini jelas lebih rendah daripada yang diberikan untuk feed utama YouTube, tetapi konten Shorts bergantung pada keviralan dan jumlah penayangan yang tinggi untuk menambah pendapatan.
Pembayaran Facebook per 1.000 penayangan tidak selalu jelas. Beberapa pengguna melaporkan mereka hanya menerima $1 untuk 1.000 penayangan yang didukung iklan, dan maksimum sebanyak $20. Mediannya kira-kira antara $8,75 dan $10 per 1.000 penayangan.
Seperti yang kita lihat di YouTube, bayaran dari Facebook sebagian besar bergantung pada iklan yang ditayangkan. Jika iklan dan kontennya bernilai tinggi, RPM kemungkinan akan lebih baik sehingga bayaran yang diterima per penayangan bisa lebih besar.
Pembayaran TikTok tidak tetap, tetapi berasal dari TikTok Creator Rewards Program. Saat ini, diperkirakan kamu bisa mendapatkan antara $0,02 dan $0,04 untuk setiap 1.000 penayangan TikTok setelah mendaftar ke Creator Rewards Program.
Sama seperti YouTube Shorts, bayaran dari TikTok lebih rendah dibandingkan dengan platform lain karena pada dasarnya video di TikTok singkat dan bergantung pada keviralan. Pertimbangannya adalah ada kemungkinan video di TikTok akan viral dan ditonton banyak sekali orang sehingga $0,02 tidak tampak terlalu sedikit jika penayangan video itu bisa mencapai jutaan.
Instagram bisa dibilang unik. Platform ini punya traffic tinggi dan dimiliki oleh Meta, tetapi tidakmemberikan bayaran untuk penayangan yang didukung iklan kepada kreator dengan cara yang sama seperti yang diterapkan Facebook atau YouTube.
Namun, kreator di Instagram masih bisa menghasilkan cukup uang melalui kemitraan dengan merek, pemasaran afiliasi, hadiah, dan banyak lagi. Nano influencer dengan 1.000 sampai 10.000 follower Instagram berpeluang menerima antara $10 sampai $100 per postingan bersponsor. Namun, jumlah ini hanya perkiraan karena semuanya bergantung pada setiap ketentuan perjanjian antara kreator dan merek yang menjadi sponsor.
X/Twitter tidak memberikan bayaran per penayangan video, tetapi per impresi postingan terverifikasi, yang artinya pengguna yang membuat impresi tersebut harus memiliki akun X/Twitter Premium. Rata-rata, kamu berpeluang mendapatkan $0,0085 per 1.000 impresi terverifikasi. Ini adalah bagian dari program Bagi Hasil Iklan X/Twitter, yang juga mencakup model pembayaran berbasis langganan.
Mengetahui platform media sosial mana yang membayar per penayangan dan mana yang tidak adalah awal yang baik. Tapi, mana sebenarnya platform media sosial dengan bayaran paling tinggi di tahun 2025, tanpa ada embel-embel lain? Sayangnya, tidak ada jawaban pasti. Memang, YouTube menyumbang sebagian besar pendapatan kreator, tetapi itu tidak berlaku untuk semua orang — YouTube bisa jadi bukan tempat yang tepat untuk kontenmu.
Kalau kamu serius tentang monetisasi, kamu pasti ingin menghindari sebanyak mungkin hambatan. Salah satu kesalahan paling umum terjadi ketika kreator menggunakan musik dengan hak cipta dan lisensi yang tidak tepat — akibatnya, konten mereka bisa didemonetisasi. Hindari ini dengan Epidemic Sound.
Katalog kami berkualitas tinggi, terjangkau, dan aman. Langganan Epidemic Sound bukan sekadar musik bebas royalti. Tak ada lagi kerumitan lisensi, jadi kamu bebas melakukan kebolehanmu. Kamu bisa menikmati keamanan lisensi kami bersama dengan katalog lengkap kami yang berisi 50.000 trek, mencakup hampir setiap genre yang bisa kamu pikirkan. Kamu juga akan mendapatkan akses tidak terbatas ke fungsi pencarian canggih kami — cara paling mudah untuk menemukan suara yang tepat.
Bukan hanya bebas royalti, tetapi juga bebas khawatir. →Mulai gunakan Epidemic Sound lewat banner di bawah ini.
Artikel edukasi lainnya:
Monetisasi di X/Twitter di 2024: Bagaimana cara kerja monetisasi di X/Twitter?
Apa itu channel broadcast Instagram dan bagaimana cara menggunakannya?
Aturan musik di Twitch: Musik apa yang bisa kamu mainkan di Twitch pada tahun 2024?
YouTuber paling banyak subscriber dan paling banyak ditonton di tahun 2024
Cara dan alasan menggunakan video capture card untuk streaming game
Cara dan alasan untuk melakukan uji A/B pada thumbnail YouTube